Halo! Selamat pagi teman-teman semua... Masih semangat kan puasanya? harus semangat dong... Sambil nunggu buka puasa biar gak lemes, aku kasih asupan nih! Eitsss bukan asupan makanan yaa, tapi asupan ilmu pengetahuan pastinya. Nah kali ini, aku mau kasih asupan mengenai tipe respon hewan. Hewan apa yang mau aku bahas coba tebak? Kasih tau gak ya? Ya sesuai judulnya "Tipe Respon Hewan Cacing Tanah" pasti bakal membahas lebih jauh tentang respon hewan cacing yang mungil ini dong wkwk. Oke karena aku gak mau lama basa-basi, langsung cussss aja yuk biar gak makin penasaran.
Siapa sih yang tidak kenal dengan cacing tanah? Terkadang hewan ini sangat ditakuti oleh beberapa orang karena bentuknya yang cukup unik. Walaupun begitu, hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) ini punya banyak manfaat lho! Ia bisa membantu menyuburkan tanah, sebagai bahan pakan ternak, dan tentunya masih banyak lagi... Nah kali ini aku akan membahas lebih jauh mengenai cacing jenis Pontoscolex corethrurus untuk mengetahui bagaimana responnya jika diberi rangsangan nih gais. Gimana sih caranya? Pertama-tama kita siapkan alat dan bahannya dulu yaa!
Alat dan Bahan :
Fototaksis : piring bening, bedak, kertas karbon, papan hitam, senter, cacing
Geotaksis : Alat geotaksis (kalau aku pakai 2 buku tulis ditumpuk, kardus kecil adaptor, selotip, peralatan ini bisa kalian sesuaikan dengan yang ada di rumah kok yang penting nanti bisa terbentuk seperti perosotan, duh jadi kangen jaman TK deh hehehe), air, cacing
Langkah kerja fototaksis :
- Warnai
seperdua dari piring bening dengan warna hitam atau bagian bawahnya dengan
dilapisi dengan kertas karbon. Tutup bagian yang berwarna hitam itu dengan
papan yang juga berwarna hitam, sedangkan bagian lainnya tetap terbuka
sehingga cahaya tetap masuk.
- Letakkan
tiga ekor cacing tanah di tengah ujung yang terang, nyalakan senter ke
arah cacing, dan amati arah pergerakan cacing tanah itu selama 15 menit.
Kemudian taburi daerah yang dijalani cacing itu dengan bedak dan gambarkan
serta tandai dengan gambar panah. Ulang percobaan ini sebanyak tiga kali.
Geotaksis :
- Aturlah
kemiringan alat geotaksis (misalnya 10) dan berilah alas bidang yang
miring tersebut dan jangan lupa lembabkan bidang dengan sedikit air.
- Letakkan tiga ekor cacing tanah pada bagian bawah bidang miring dengan posisi
kepala menghadap ke atas. Ikuti pergerakan cacing tanah ini dan catat
berapa ekor diantaranya yang melewati garis tengah bidang miring.
- Ulangi
percobaan ini dengan memeperbesar sudut bidang miring menjadi 30o,
50o, dan 70o
- Selanjutnya
diskusikan hasil percobaan ini dengan sifat cacing tanah ini.
Kemiringan 50 derajat
Kemiringan 70 derajat
Nah dari percobaan yang telah aku lakukan, dapat disimpulkan bahwa cacing ini ternyata hewan nokturnal dan fototaksis negatif. Disebut hewan nokturnal karena ia lebih aktif di malam hari/tempat yang gelap karena ketika aku mengarahkan senter ke cacing, cacing tersebut semakin lama semakin menuju ke zona gelap yang tertutup papan hitam dan kertas karbon. Disebut fototaksis negatif sendiri karena ia menunjukkan respon menjauhi rangsangan (cahaya senter). Dan dapat kita ketahui juga bahwa cacing berhabitat di lingkungan lembab. Saat media diletakkan bedak, cacing diam sementara seolah-olah mati. Hal itu disebabkan karena
bedak bersifat tidak lembab yang membuat cacing kehilangan kelembaban dan sulit
untuk bernafas. Perlu diketahui, bahwa cacing tanah bernapas menggunakan
seluruh permukaan kulitnya. Sementara, dari percobaan geotaksis dapat aku simpulkan bahwa semakin besar kemiringan sudut, maka semakin cepat waktu yang ditempuh cacing untuk berjalan menempuh puncak. Tentunya pada kemiringan 70 derajat, cacing ini menempuh waktu lebih singkat jika dibandingkan pada kemiringan 30 dan 50 derajat.
Nah seperti itulah cara mengetahui respon hewan cacing tanah ini jika diberikan rangsangan gais.. Semoga ilmu yang aku bagikan ini bermanfaat ya! Oke aku akhiri sampai sini dulu yaaa... Sampai bertemu lagi ya teman-teman semua dan semangat terus puasanya bagi yang menjalankannya! Bye